Jokowi Kecewa Proyek Tol Laut
“Saya ingin mengingatkan tujuan awal dari Tol Laut adalah mengurangi disparitas harga... Namun saya terima informasi dari lapangan bahwa biaya pengiriman logistik antardaerah masih mahal."

Presiden Joko Widodo memimpin rapat akselerasi program tol laut di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2020). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)
KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo mempertanyakan efisiensi proyek Tol Laut yang beroperasi sejak 2015.
Menurut Jokowi, tujuan awal pembuatan Tol Laut adalah untuk memangkas biaya pengiriman. Namun kenyataannya hingga saat ini biaya pengiriman logistik masih sangat mahal.
“Saya ingin mengingatkan tujuan awal dari Tol Laut adalah mengurangi disparitas harga. Baik itu antar wilayah, antar pulau, antar daerah serta satu lagi adalah untuk memangkas biaya logistik yang mahal. Namun saya terima informasi dari lapangan bahwa biaya pengiriman logistik antardaerah masih mahal," kata Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Menurut laporan yang Jokowi terima, pengiriman antarpulau dan antarkota seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Banjarmasin masih lebih mahal dibanding biaya pengiriman luar negeri seperti Jakarta-Singapora, Hongkong atau Bangkok.
Jokowi meminta para pembantunya menyelesaikan masalah tersebut secara detail dan komprehensif. Ia meminta tol laut dikontrol dan semakin efisien.
Ia juga meminta kementerian mengecek penyebab masalah itu, apakah akibat lamanya waktu (dwelling time) di pelabuhan, atau ada praktik monopoli dalam distribusi barang.
“Masalahnya apa? Urusan dengan dewling time atau ada praktik monopoli di dalam transportasi dan distribusi barang? Sehingga biaya logistik jadi tidak efisien," Ujar Jokowi.
Selain mendapat laporan harga pengiriman yang masih tinggi, Jokowi juga mengatakan mendapat laporan mahalnya biaya logistik, disebabkan jumlah muatan dari wilayah barat dan timur Indonesia tak seimbang.
Jokowi mengatakan, jumlah muatan yang dikirim dari wilayah barat ke timur Indonesia biasanya penuh.
Editor: Agus Luqman
Menurut Jokowi, tujuan awal pembuatan Tol Laut adalah untuk memangkas biaya pengiriman. Namun kenyataannya hingga saat ini biaya pengiriman logistik masih sangat mahal.
“Saya ingin mengingatkan tujuan awal dari Tol Laut adalah mengurangi disparitas harga. Baik itu antar wilayah, antar pulau, antar daerah serta satu lagi adalah untuk memangkas biaya logistik yang mahal. Namun saya terima informasi dari lapangan bahwa biaya pengiriman logistik antardaerah masih mahal," kata Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Menurut laporan yang Jokowi terima, pengiriman antarpulau dan antarkota seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Banjarmasin masih lebih mahal dibanding biaya pengiriman luar negeri seperti Jakarta-Singapora, Hongkong atau Bangkok.
Jokowi meminta para pembantunya menyelesaikan masalah tersebut secara detail dan komprehensif. Ia meminta tol laut dikontrol dan semakin efisien.
Ia juga meminta kementerian mengecek penyebab masalah itu, apakah akibat lamanya waktu (dwelling time) di pelabuhan, atau ada praktik monopoli dalam distribusi barang.
“Masalahnya apa? Urusan dengan dewling time atau ada praktik monopoli di dalam transportasi dan distribusi barang? Sehingga biaya logistik jadi tidak efisien," Ujar Jokowi.
Selain mendapat laporan harga pengiriman yang masih tinggi, Jokowi juga mengatakan mendapat laporan mahalnya biaya logistik, disebabkan jumlah muatan dari wilayah barat dan timur Indonesia tak seimbang.
Jokowi mengatakan, jumlah muatan yang dikirim dari wilayah barat ke timur Indonesia biasanya penuh.
Editor: Agus Luqman
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai