KBR, Jakarta- Kementerian Luar Negeri menyatakan kesulitan mendalami pemberitaan media asing terkait kabar tewasnya Bachrumsyah, WNI yang menjadi komandan militan ISIS untuk Asia Tenggara. Bachrumsyah dikabarkan tewas dalam perjalanan menuju markas Angkatan Bersenjata Suriah karena mobil yang ditumpanginya meledak.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengatakan kesulitan karena WNI tak pernah melaporkan diri kepada KBRI.
"Tidak ada WNI yang keluar negeri berniat untuk bergabung kepada anggota kelompok teroris yang melaporkan diri kepada KBRI. Karena tidak melaporkan diri, mereka tidak tercatat. Sehingga kita tidak bisa memverifikasi apakah mereka meninggal atau tidak," kata Armanatha, Rabu (15/3).
Hingga hari ini, menurut Armanatha, tidak ada laporan dari pihak yang mengaku mengenal Bachrumsyah. Armanatha menegaskan, keberangkatan ilegal seperti yang dilakukan Bachrumsyah menyulitkan proses verifikasi Kemenlu.
Bachrumsyah disebut sebagai komandan militan ISIS untuk Asia Tenggara. Dia sebelumnya menjadi pemimpin Mujahidin Indonesia Barat sebelum kemudian berangkat ke Suriah pada Mei 2014.
Isteri ketiga Bahrumsyah, Nia Kurniawati, termasuk satu dari 17 WNI yang dideportasi dari Turki setelah berupaya memasuki wilayah Suriah. Kini, Nia tengah menjalani program deradikalisasi di Jakarta.
Editor: Rony Sitanggang