KBR, Jakarta- Seorang Guru Honorer Mashudi ditangkap polisi karena mengirim pesan singkat ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan Mashudi ditangkap di Brebes, Jawa Tengah.
"Yang paling getol ini kan Polda Metro Jaya. Bayangkan saudara Mashudi guru honor punya anak umur tiga tahun, gajinya hanya 350 ribu (per bulan). Dibela-belain dari Jakarta dijemput ke Brebes. Hanya persoalan karena SMS." Kata Said Iqbal di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Rabu (09/02/2016).
Said melanjutkan, "kalau ada persoalan SMS dia bisa panggil, karena SMS yang dilakukan saudara Mashudi dalam kerangka mempertanyakan janji Menteri Yuddy kepada Guru Honor. Kenapa mereka beraninya sama orang-orang kecil saja."
Mashudi ditangkap Polda Metro Jaya pada Jumat (04/03) pekan lalu. Menurut Iqbal hingga hari ini belum dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap Mashudi.
Mashudi mengirim pesan singkat sebanyak 28 kali ke nomer telepon selular yang disebut milik Menteri Yuddy saat demonstrasi guru honorer di Istana Negara bulan lalu. Dia adalah koordinator guru honorer wilayah Kabupaten Brebes.
Wakil Ketua Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) Andi Nurdiansyah mengatakan rekannya terpukul saat mendengar kabar meninggalnya seorang guru honorer karena melahirkan.
"Pada saat aksi, kawan kami Mashudi ini mendengar dari mobil komando bahwa ada rekan kami saat melahirkan meninggal dunia. Itu makin terpukul lagi. Akhirnya membuat SMS." Ujarnya.
Pada saat itu, ribuan guru honorer menuntut pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mereka menagih janji Menteri Yuddy yang akan mengangkat menjadi PNS.
Editor: Rony Sitanggang