KBR, Jakarta - Operosi Tinombala pengejaran kelompok teroris Santoso di Poso akan dibantu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mulai minggu depan.
Kapolda Sulawesi Tengah, Rudy Sufahriadi mengatakan, medan pegunungan menghambat operasi Tinombala selama ini. Sehingga bantuan Kopassus sangat membantu Polri memburu Santoso.
"Itu kan hutan belantara yang sangat luas. Kalau dibilang terdesak kita ngga bisa bicara. Nanti kita akan atur strategi bagaimana caranya Santoso bisa kita tangkap di hutan seperti itu," kata Rudy usai menerima jabatan sebagai Kapolda Sulteng di Mabes Polri, Kamis (10/03/2016).
Rudy mendapat mandat langsung dari Kapolri, Badrodin Haiti untuk segera menangkap kelompok teroris Santoso dan jaringannya. "Karena kita operasi gabungan, sudah dibantu TNI yang terbaik dan Polri yang terbaik. Yang pasti, saya akan memimpin langsung pengejaran Santoso di Poso," tutur Rudy.
Operasi Tinombala dimulai awal Januari 2016 lalu. Operasi ini merupakan operasi gabungan TNI dan Polri untuk mengejar kelompok teroris Santoso dan jaringannya. Sebelumnya telah dilaksakan operasi Camar Maleo, namun sampai sekarang Santoso masih belum tertangkap.
Editor: Damar Fery Ardiyan