KBR, Jakarta – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut penyerapan anggaran di sejumlah kementerian dan lembaga belum optimal.
Pasalnya, belanja kementerian/lembaga di awal tahun sangat rendah. Sementara di akhir tahun baru akan mencapai puncak. Kata dia, pola penyerapan seperti itu harus segera diperbaiki sehingga penyerapan dan distribusinya lebih merata.
“Yang penting kalau dimulainya cepat, ya selesainya lebih banyak lah. Yang biasanya dulu kan banyak yang nggak jadi. (Targetnya sama seperti tahun lalu?) Ya nggak lah. Kan tahun lalu memang susah 95 persen karena mulainya telat,” kata Bambang di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Rabu (23/03/16).
Bambang menambahkan, upaya mengubah pola penyerapan anggaran itu membutuhkan perencanaan yang matang dan berkualitas. Selain itu, pelaku dan penanggungjawab juga harus memiliki kemauan yang kuat untuk mencapai target penyerapan.
Tahun lalu, realisasi belanja negara sebesar Rp 1.797,59 triliun atau 90,6 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) sebesar Rp 1.984,15 triliun. Tahun ini, pemerintah menaikkan APBN menjadi Rp 2.095,7 triliun dengan target penyerapan 95 persen.
Editor: Quinawaty Pasaribu