KBR, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengaku masih menelusuri kabar adanya kapal berbendera Indonesia yang disandera kelompok milisi Abu Sayyaf. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir mengatakan, pihaknya sudah mendengar informasi tersebut. Namun hingga kini kebenaran mengenai informasi itu belum bisa dipastikan.
"Hingga kini kami masih terus mencoba untuk mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut. Kami sudah menghubungi pihak-pihak terkait, namun kami belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai hal tersebut," katanya saat dihubungi KBR melalui sambungan telepon.
Kelompok milisi Abu Sayyaf dilaporkan telah menyandera sebuah kapal jenis tugboat yang berbendera Indonesia. Abu Sayyaf diketahui merupakan kelompok militan asal Filipina.
Informasi mengenai penyanderaan tersebut dibicarakan di grup jejaring sosial para pelaut Indonesia. Salah seorang anggota di grup itu, yang menggunakan akun Facebook Papae CleonClevy menuliskan:
"There's confirmed that one tugboat the name is Brahma 12 under rest by Abu Sayyaf in Philipine, the vessel from Banjarmasih with cargo coal bulk (Dipastikan bahwa satu kapal bernama Brahma 12 ditahan oleh Abu Sayyaf di Filipina, kapal berangkat dari Banjarmasin dengan muatan batubara)," tulis akun tersebut.
Informasi terakhir yang dihimpun KBR menyebutkan, para kru kapal sudah diturunkan ke darat dan para pembajak meminta tebusan sekitar Rp 14,2 miliar.
Editor: Sasmito Madrim