KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo menargetkan waktu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan Tanjung Priok hanya 3 hari. “Januari kemarin, saya perintahkan kementerian lagi, saya cek, 4,7 hari. Apik. Sudah di bawah lima. Tetapi saya nggak mau. Saya kira bulan-bulan ini atau bulan depan, sudah bisa masuk di angka 3. Supaya efisiensi itu makin kelihatan. Saya akan pantau terus," kata Jokowi saat meresmikan Pusat Logistik Berikat di Cakung, Kamis (10/03/16).
Apabila ini tidak tercapai, menurut Presiden, ia akan mempertimbangkan untuk mencopot menteri Kabinet Kerja yang bertanggungjawab atas bongkar muat ini. "Jangan sampai ada korban lagi masalah dwelling time. Saya nggak main-main masalah ini,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, kecepatan dwelling time Indonesia harus bisa menyamai negara lain, paling tidak seperti Singapura dan Malaysia. Saat ini, dwelling time di Singapura hanya sehari, sedangkan di Malaysia 2 hari. "Kalau negara lain bisa, Indonesia juga harus mampu, harus bisa," tegasnya.
Pertengahan tahun lalu, Jokowi mengamuk saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok. Saat itu, dwelling time di Tanjung Priok mencapai 5,5 sampai 7 hari.
Editor: Damar Fery Ardiyan