KBR, Jakarta- Pemerintah akan menyerap lebih banyak produksi karet dalam negeri dikarenakan harganya sedang anjlok. Penjualan bahan karet pun sedang lesu di pasar internasional. Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan, salah satunya diserap untuk campuran aspal.
"Komitmen untuk pembuatan aspal campuran karet sudah disepakati," kata Saleh di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Senin (07/03/2016).
Saat ini, Kementrian Perindustrian masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian terkait lainnya soal penyerapan produksi karet dalam negeri ini.
"Sehingga artinya serapan karet petani bisa bertambah," tambah Saleh.
Saleh menjelaskan, sampai saat ini kebutuhan karet untuk campuran aspal masih dihitung.
"Jika kita masih memakai 10 persen dari total campuran aspal. Jadi kalau kebutuhan aspal 1,6 juta per tahun, maka kita bisa menyerap sekitar 160 ribu ton per tahun dari produksi karet dalam negeri. Itu baru untuk jalan, belum di pintu air, peredam gempa dan bedungan. Pemerintah perkirakan sekitar 200-250 ribu ton per tahun."
Saleh berharap, dengan diserapnya hasil produksi dalam negeri akan mendongkrak harga karet. Kenaikannya berapa persen akan dihitung bersama-sama kementerian lain. Kata dia, paling tidak serapan buat petani karet akan lebih besar dari karet impor.
Editor: Rony Sitanggang