Bagikan:

Dorong Dwelling time, Pemerintah Akan Pakai Pelabuhan di Banten

"Kita akan melihat berapa kemampuan tiga pelabuhan ini, dan bagaimana mekanismenya supaya dia bisa membantu menurunkan dwelling time."

BERITA | NASIONAL

Jumat, 18 Mar 2016 21:17 WIB

Author

Dian Kurniati

Dorong Dwelling time, Pemerintah Akan Pakai Pelabuhan di Banten

Ilustrasi: Suasana aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (18/3). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta– Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya  tengah mempersiapkan tiga pelabuhan di Provinsi Banten untuk mengurangi beban aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok. Tujuannya agar durasi bongkar muat kapal atau dwelling time menurun. Ketua Satuan Tugas Percepatan Dwelling Time Agung Kuswandono mengatakan, pelabuhan di Banten memiliki karakter laut lebih dalam daripada Tanjung Priok, sehingga cocok untuk kapal kontainer.


“Karena itu saya akan ke Banten, Senin, Insyaallah. kita akan melihat berapa kemampuan tiga pelabuhan ini, dan bagaimana mekanismenya supaya dia bisa membantu menurunkan dwelling time dan sekaligus menjadi scoop dari Pelabuhan Priok. Itu intinya. Mungkin satu pelabuhan saja bagus lah, yang miliknya Pelindo II itu bisa kita manfaatkan dulu,” kata Ketua Satuan Tugas Percepatan Dwelling Time Agung Kuswandono  di Kantor PT Pelindo II, Jumat (18/03/16). 

Agung melanjutkan,  "nanti saya minta Pak Bay (Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Bay Hasani) untuk mengomunikasikan dengan teman-teman regulator di sana. Kita coba ya. Namanya juga usaha."


Agung mengatakan, pemanfaatan pelabuhan di Banten akan meringankan beban Pelabuhan Tanjung Priok karena ada pembagian pekerjaan. Pelabuhan yang diproyeksi akan digunakan pemerintah adalah Merak Mas, Cigading, dan Ciwandan.

Agung mengatakan, PT. Pelindo II hanya memiliki satu pelabuhan di Banten, yaitu Ciwandan. Sehingga, prioritas penjajakan pelabuhan yang akan membantu Tanjung Priok adalah Ciwandan. Agung berujar, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli sudah mengirim surat kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan agar bisa memanfaatkan tiga pelabuhan itu.


Agung berkata, pelabuhan di Banten selama ini hanya digunakan barang-barang bersifat curah, sementara kontainer belum ada yang masuk. Padahal, pelabuhan di Banten memiliki karakter yang bagus, yaitu memiliki laut lebih dalam dibanding Tanjung Priok. Sehingga, kapal kontainer berukuran besar akan lebih mudah bersandar.


Saat ini, pemerintah tengah berusaha menurunkan dwelling time hingga di kisaran dua sampai tiga hari. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok di bawah lima hari. Kini, durasi dwelling time telah mencapai 3,6 hari dan akan terus digenjot agar di bawah tiga hari. Salah satu strategi penurunan dwelling time itu adalah dengan membagi beban Pelabuhan Tanjung Priok dengan pelabuhan di sekitarnya, seperti di Provinsi Banten.

Editor: Rony Sitanggang

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending