Bagikan:

Tahun Ini, Bulog Targetkan Pengadaan Beras 2,5 juta Ton

Musim panen raya diperkirakan Maret-April ini.

BERITA | NASIONAL

Kamis, 19 Mar 2015 18:31 WIB

Beras di gudang Bulog (Foto: Antara)

Beras di gudang Bulog (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Perum Bulog menargetkan stok pengadaan beras 2,5 juta hingga 2,75 juta ton di tahun 2015. Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelitasari optimistis target tersebut dapat dipenuhi.

Lely mengatakan, pihaknya telah meminta Divisi Regional (Divre) se-Indonesia untuk mulai melakukan pembelian harga beras terbaru yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, harga pengadaan beras di Bulog sebesar Rp 7.300, gabah kering panen di tingkat petani Rp3.700, gabah kering panen di penggilingan Rp3.750, gabah kering giling di penggilingan Rp 4.600, dan gabah kering geling di Bulog Rp 4.600,-

"Harga yang ditetapkan pemerintah cukup untuk pengadaan ini. Dan Bulog siap menjadi stabilisator harga pada saat turunnya harga pada musim panen raya," papar Lely di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (19/3).

Diperkirakan, musim panen raya akan tiba pada Maret-April mendatang.

Sementara itu, Dinas Pertanian Jawa Timur meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) tak hanya membeli beras dari petani, tetapi juga membeli gabah. Hal ini disampaikan oleh Bagus Hasan, perwakilan dari Dinas Pertanian Porivinsi Jawa Timur dalam Diskusi Publik Perberasan Indonesia di Gedung Bulog, Jakarta, Kamis (19/3). Permintaan ini dimaksudkan untuk peningkatan pendapatan serta produktivitas petani.

Hal ini dilatarbelakangi juga, menurut Bagus, karena Provinsi Jawa Timur masih menjadi salah satu lumbung padi Indonesia. Pemerintah provinsi bertekad meningkatkan produksi pertanian lantaran pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan produksi naik 10 persen per tahunnya secara berkelanjutan.

“Kami harus meningkatkan produksi pertanian ini. Kami ingin Jawa Timur memberi kontribusi nasional padi naik sebesar 2,9 persen,” kata Bagus.

Tercatat kontribusi nasional Jawa Timur untuk komoditas padi sebesar 17,5%, kedelai 37%, dan jagung 30% pada tahun 2014.

Bagus juga menyampaikan permintaan adanya kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap sejumlah komoditas. Di antaranya HPP gabah kering panen di tingkat petani yang semula Rp3.300/kilogram diminta naik menjadi Rp4.100/kilogram. Sementara HPP beras di gudang Bulog yang semula Rp6.000/kilogram naik menjadi Rp8.000/kilogram.

Di sisi lain, Bagus menyayangkan selama ini Bulog terkesan terlambat dalam membeli hasil petani.

“Bulog kalah cepat dengan pesaing-pesaingnya. Mereka itu sebelum petani menanam saja sudah mencegat para petaninya duluan,” katanya.

Editor: Anto Sidharta 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending