KBR, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia dan konsulat jenderal di seluruh dunia mengklaim akan membina WNI dan buruh migran Indonesia agar tidak bergabung degan gerakan radikal ISIS. Hal ini dilakukan setelah ada selebaran ISIS untuk WNI di Hongkong pekan lalu.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan KBRI dan KJRI di seluruh dunia punya forum dan pertemuan. Dalam kesempatan itulah, pembinaan kepada WNI dan buruh migran Indonesia akan dilakukan.
"Fungsi yang melekat di dalam perwakilan adalah melakukan pembinaan WNI di luar negeri. Mereka punya banyak forum, di daerah-daerah yang jauh juga ini sudah disampaikan," ujar Iqbal kepada KBR, Minggu (29/3/2015) sore.
"Intinya menyampaikan supaya TKI kita itu fokus bekerja di sana, mencari penghidupan yang baik di sana, jangan mudah terpengaruh oleh ISIS, dan memberikan gambaran tentang ISIS itu apa," jelasnya.
Muhammad Iqbal menambahkan, Kementerian Luar Negeri saat ini lebih fokus pada pencegahan. Pihaknya terus mendata WNI yang pergi ke negara tetangga ISIS, seperti Turki.
"Itu lebih baik dari pada mereka sudah terlanjur di sana," tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mendeteksi WNI yang bergabung ke ISIS. Pemerintah menangkap 16 WNI di Turki dan memulangkannya ke Indonesia. Terakhir, ada 12 WNI yang dipulangkan dari Turki, karena mereka ingin menyusul keluarganya yang masuk ISIS.
Editor: Antonius Eko