KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku tidak bisa sepenuhnya mengontrol perekrutan kelompok radikal di wilayah Indonesia. Hal ini menyusul berkembangnya perekrutan kelompok radikal hingga melampaui kaum perempuan.
Menurut Juru Bicara BNPT Irfan Idris, terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki, mengakibatkan BNPT tidak bisa menjangkau kelompok-kelompok radikal di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, hingga saat ini baru ada 26 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme yang dibentuk sebagai koordinasi dan pencegahan terorisme.
“Kita sudah membentuk 26 FKPT, tahun ini baru tujuh. FKPT ini merupakan think tank, mitra strategi BNPT di daerah. Kita mengkoordinasikan, kalau keluarga tidak diperhatikan itu yang sepeti itu terjadi.Tidak memperhatikan lapangan kerja, tidak dibangun fasilitas yang bisa menjadi masyarakat tenang,” kata Irfan kepada Portalkbr, Kamis (19/3).
Irfan Idris menambahkan pihaknya berjanji bakal terus melakukan pencegahan dan upaya pendampingan kelompok radikal yang membahayakan tersebut.
Sementara, saat ini berbagai kelompok radikal mulai mendeklarasikan dirinya sebagai pengikut kelompok Negara Islam Irak dan Siriah (ISIS). Sayangnya tak hanya kaum laki-laki yang menjadi anggota, kaum perempuan pun direkrut agar dapat masuk dalam kelompok radikal tersebut.
Editor: Anto Sidharta
BNPT Akui Tak Bisa Kontrol Perekrutan Kelompok Radikal
Baru punya sedikit mitra di daerah untuk bantu pencegahan.

Perekrutan anggota ISIS di Solo (foto: Yudha Satriawan)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai