KBR68H, Jakarta - Kota Surakarta sudah sejak lama siap dukung Joko Widodo sebagai calon Presiden. Kontributor KBR68H di Surakarta Yudha Satriawan mengatakan, setiap pekan selalu ada pergerakan dari masyarakat yang terus menggulirkan dukungan kepada Jokowi.
"Ini sudah terlihat sejak 4 bulan lalu," kata Yudha dalam siaran langsung "Jokowi Calon Presiden" di KBR68H.
Selain berupa posko pemenangan Jokowi, juga ada aksi penggalangan foto kopi KTP.
Beberapa waktu lalu juga sempat ada aksi penggalangan massa di Surakarta yang dilakukan setiap hari Minggu. Ada 500-an orang yang hadir membawa spanduk dukung Jokowi jadi Presiden.
Menurut Yudha Satriawan, kota Surakarta agak terbengkalai setelah ditinggalkan Jokowi untuk memimpin Jakarta. "Warga banyak yang kehilangan," katanya.
Selama memimpin Surakarta, Jokowi banyak meninggalkan prestasi di kota tersebut. Di antaranya soal berhasilnya relokasi warga di bantaran sungai, pembersihan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta pembangunan aneka obyek wisata baru.
"Setelah ditinggalkan Jokowi, penerusnya tidak bergerak cepat seperti di masa Jokowi."
Joko Widodo lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Sebelum memimpin Jakarta sebagai gubernur ke-16, Jokowi menjabat sebagai Walikota Surakarta selama dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2010-2015. Namun baru dua tahun menjabat di periode kedua, ia memenangkan Pemilu Gubernur Jakarta, didampingi Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.