KBR68H, Jakarta– Kepolisian Indonesia bakal mengevaluasi pemberian senjata untuk anggotanya yang bertugas di Satuan Yanma (Pelayanan Markas). Upaya ini dilakukan menyusul tewasnya Kepala Yanma Polda Metro Jaya Pamudji beberapa hari lalu. Evaluasi dilakukan untuk mengkaji ulang perlu tidaknya personel satuan Yanma dilengkapi senjata api. Padahal Juru bicara Kepolisian Indonesia Ronny Sompie mengatakan, senjata api hanya diberikan ke sejumlah anggota Yanma untuk menjaga keamanan kantor atau markas. Satuan Yanma merupakan satuan yang berada di markas untuk melayani keperluan anggota polri.
“Untuk menjaga kantor Polda memang perlu dilengkapi penjagaannya, tidak semua anggotanya diberikan senjata api untuk menjaga keamanan. Tapi ketika istirahat senjata itu diserahkan kembali kepada pelaksana tugas berikutnya. Jadi itu yang kalau memang evaluasi, kita sedang melakukan evaluasi ke sana,” ujar Ronny saat berbincang di Program Sarapan Pagi KBR68H.
Selasa lalu Kepala Yanma Polda Metro Jaya Pamudji diduga tewas ditembak oleh anak buahnya bernama Susanto. Namun, Susanto berkelit dan menyebut Pamudji tewas lantaran bunuh diri. Saat ini kepolisian masih menyelidiki kasus itu. Namun, menurut hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap Susanto, Polda Metro tidak menemukan ada kelainan pada psikis Susanto.
Editor: Dimas Rizky
Polri Bakal Evaluasi Pemberian Senjata Untuk Satuan Yanma
Kepolisian Indonesia bakal mengevaluasi pemberian senjata untuk anggotanya yang bertugas di Satuan Yanma (Pelayanan Markas).

NASIONAL
Jumat, 21 Mar 2014 14:27 WIB


senjata, polri, pamudji, tewas
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai