KBR68H,Jakarta - LSM Pusat Kajian Tahanan, Center Detention Studies menyarankan agar Kementerian Hukum dan HAM mencabut status pembebasan bersyarat atas narapidana kasus narkoba Schapelle Leigh Corby. Menurut Deputi Program Pusat Kajian Tahanan Gatot Goei, wawancara keluarga Corby oleh salah satu stasiun televisi Australia telah meresahkan masyarakat.
Meski demikian Gatot Goei menilai pemerintah juga punya andil memicu keluarga Corby mau diwawancarai media. Seharusnya pemerintah menjelaskan kepada masyarakat dan narapidana jika pembebasan bersyarat bisa dicabut oleh pemerintah.
“iya mungkin dalam benak mereka, jarang kali dilakukan pencabutan. Padahal banyak sekali kasus-kasus pembebasan bersyarat. Hanya saja ini kelemahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Selama ini pencabutan pembebasan bersyarat tidak pernah dipublikasikan ke masyarakat. Akibatnya mereka melanggar dan dimasukkan kembali ke tahanan seperti tahanan semula,”ujat Gatot Goei
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan satu stasiun televisi swasta di Australia, kakak Corby, Marcedes mengklaim Corby menderita selama di penjara. Saat ini, kata dia, adiknya tersebut tidak bisa bicara.
Corby divonis penjara 20 tahun pada 2005 lalu. Ia terbukti menyimpan lebih dari 4 kilo gram ganja di papan selancarnya saat masuk Indonesia.
Editor : Sutami