Bagikan:

Komnas Perempuan: Bergeraklah Pak SBY, Selamatkan Satinah!

KBR68H, Jakarta - Komnas Perempuan mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bergerak dan turun langsung menangani kasus Satinah. Satinah adalah pekerja migran yang terancam dihukum mati Arab Saudi, 12 April mendatang. Anggota Komnas Perempuan Tumbu S

NASIONAL

Senin, 24 Mar 2014 00:40 WIB

Author

Rio Tuasikal

Komnas Perempuan: Bergeraklah Pak SBY, Selamatkan Satinah!

Satinah, buruh migran, TKI, SBY

KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bergerak dan turun langsung menangani kasus Satinah.

Satinah adalah pekerja migran yang terancam dihukum mati Arab Saudi, 12 April mendatang.

Aktivis Komnas Perempuan Tumbu Saraswati mengatakan, diplomasi dari Presiden SBY merupakan satu-satunya jalan keluar mengingat eksekusi tinggal menghitung hari.

"Kami mendesak Presiden SBY melakukan negosiasi khusus untuk menyelamatkan Satinah. Turunlah ke lapangan! Hanya dia sendirilah yang kami kira bisa menyelamatkan Satinah," kata Tumbu saat dihubungi KBR68H, Minggu (23/3) malam.

Satinah TKI asal Semarang, Jawa Tengah, diputuskan bersalah membunuh majikannya dan terancam dihukum pancung. Hukuman mati bisa dibatalkan bila Satinah membayar ganti rugi sebesar Rp21 milyar sebelum 3 April.

Pemerintah Indonesia hanya sanggup menyiapkan dana Rp12 milyar untuk membayar diyat (uang ganti rugi). Sementara keluarga majikan Satinah ngotot tidak mengurangi nilai permintaan diyat. Penyelamatan jiwa Satinah terganjal kekurangan dana Rp9 milyar.

Kalangan pekerja migran menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya diam saja menyikapi kasus Satinah. (Baca: Buruh Migran: Belum Ada Komentar SBY Soal Satinah)


Sejauh ini Satinah mengaku pasrah jika memang hidupnya harus berakhir di bawah hukuman pancung algojo Arab Saudi. (Baca: Diyat Tak Terkumpul, Satinah Pasrah Dihukum Pancung)

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending