KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) mendesak pemerintah mengentikan impor tembakau.
Ketua Dewan Penasehat Komnas Perlindungan Tembakau, Kartono Mohammad mengatakan, impor tembakau yang lebih dari 100 ribu ton per tahun telah memicu pertumbuhan konsumen rokok. Jika impor terus dibiarkan, program pengurangan konsumen rokok tidak akan berhasil.
"Lebih dari 50 persen kebutuhan tembakau Indonesia adalah impor. Dari Turki, Cina, India dan Zimbabwe. Itu tembakaunya, kalau rokoknya dari mana-mana. Masuknya kan bisa macam-macam. Sebagian besar rokok putih kan impor tembakaunya," ujar Kartono di Jakarta, Senin (3/3).
Sebelumnya dilaporkan jumlah impor tembakau pada 2012 mencapai 137 ribu ton. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 106 ribu ton. Kata dia, tanpa impor tembakau saja, jumlah perokok di Indonesia masih sulit dikurangi.
Editor: Anto Sidharta
Komnas Pengendalian Tembakau: Stop Impor Tembakau!
Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) mendesak pemerintah mengentikan impor tembakau. Ketua Dewan Penasehat Komnas Perlindungan Tembakau, Kartono Mohammad mengatakan, impor tembakau yang lebih dari 100 ribu ton per tahun telah memicu pertumbu

NASIONAL
Senin, 03 Mar 2014 19:37 WIB


Komnas Pengendalian Tembakau, Impor Tembakau
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai