KBR68H, Jakarta - Jemaat Ahmadiyah mendukung rencana pencapresan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Ketua Keamanan Nasional JAI, Deden Sujana menganggap, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selama ini telah menjunjung tinggi toleransi dan menghargai kaum minoritas. Ia yakin idealisme PDIP tersebut akan dipraktikan Jokowi, bila terpilih menjadi presiden pada Pemilu nanti.
"Kita tahu bagaimana dari partai lain kurang bernai atau takut kepada kelompok mainstream. Jadi opini saya pribadi dan mungkin seluruh warga Ahmadiyah mendukung pencapresan Jokowi. Itu karena basisnya pak Jokowi adalah partai nasionalis. Kita tahu selama ini PDIP sering membantu kami baik di DPR, maupun saat kami diserang," kata Deden Sujana saat dihubungi KBR68H, Sabtu (15/3).
Deden Sujana menambahkan, meski belum pernah terlibat langsung menangani kasus diskrimanasi agama, Jokowi diyakini dapat bertindak tegas ketimbang Presiden saat ini. Menurutnya, ketegasan Jokowi sudah terbukti saat politisi PDIP itu menjadi Walikota Surakarta dan Gubernur DKI.
Sementara itu, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) juga mendukung pencalonan Joko Widodo pada bursa calon presiden. Koordinator Pokja Reformasi Kebijakan KPI, Mike Verawati menilai, Jokowi berhasil membuat kebijakan bagi perempuan. Misalnya, program Jakarta Sehat yang dirasa sangat membantu para perempuan miskin Jakarta. Seperti ketika mereka melakukan proses persalinan.
"Jokowi membuat terobosan-terobosan menurut kami yang itu juga menyelesaikan atau membantu mengatasai gap yang selama ini dialami oleh perempuan khususnya di Jakarta ya. Karena dari programnya Jokowi itu tidak melihat program-progam yang sebenarnya yang Jokowi itu lakukan sebenarnya bukan program yang spektakuler. Tetapi ini mendasar dan menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat Jakarta," ujar Mike saat dihubungi KBR68H.
Mike Verawati menambahkan, Jokowi sangat terbuka dengan masalah kesetaraan dan minoritas. Kemarin PDI Perjuangan resmi menunjuk Joko Widodo untuk memperebutkan kursi presiden 2014-2019.
Editor: Damar Fery Ardiyan