Bagikan:

Kemenlu : Besaran Uang Diyat Tak Masuk Akal

Pemerintah menyesalkan terus meningkatnya jumlah uang diyat atau pengampunan bagi TKI yang terkena hukuman mati di Arab Saudi.

NASIONAL

Kamis, 20 Mar 2014 11:08 WIB

Kemenlu : Besaran Uang Diyat Tak Masuk Akal

Satinah, TKI Arab Saudi, Hukuman Pancung, Hukuman Mati

KBR68H, Jakarta - Pemerintah menyesalkan terus meningkatnya jumlah uang diyat atau pengampunan bagi TKI yang terkena hukuman mati di Arab Saudi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene mencontohkan pada 2011 jumlah diyat yang diminta kepada Darsem, TKI asal Subang, Jawa Barat sebesar Rp 4,72 miliar. Sementara tahun ini diyat bagi TKI  Satinah asal Semarang, Jawa Tengah jumlahnya mencapai Rp 21 miliar. 


Michael Tene mengakui ada dugaan pemerasan di sana. Pemerintah bahkan raja Saudi pun tidak bisa memaksa penurunan jumlah diyat karena merupakan hak dari keluarga korban. Karena itu, pemerintah hanya bisa mengupayakan keringanan diyat yang diajukan.


“Bahkan Pemerintah Saudi menyadari hal ini dan mereka mengeluarkan himbauan agar uang diyat ini jangan sampai berlebihan tuntutannya. Namun kenyataannya dalam kasus Satinah, tuntutan pihak keluarga jumlahnya 21,7 miliar,“ jelas Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.


Satinah, TKI asal Semarang Jawa Tengah akan dihukum mati di Arab Saudi pada 12 April mendatang. Untuk membatalkan hukuman mati tersebut, Satinah harus membayar uang diyat atau pengampunan sebesar Rp 21 miliar. Pembayaran diyat paling lambat pada 3 April mendatang.


Editor : Sutami


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending