KBR68H, Jakarta - Gubernur Jakarta Joko Widodo mesti mengurangi blusukan setelah resmi menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri JakartaGun Gun Heryanto mengatakan, langkah politik seperti itu rentan mendapat tudingan sebagai pencitraan politik.
Sebab, serangan terhadap tumpang tindih posisi Joko Widodo sebagai calon presiden sekaligus Gubernur Jakarta akan semakin marak setelah pengumuman pencapresan politikus PDI-P itu.
"Makanya, saya bilang, harus ada penghormatan atas etika jabatan yang dikedepankan. Saya yakin ia asketis dan zuhud. Tapi program blusukan, sebaiknya agak dikurangi atau dihindari, untuk menjaga persepsi publik bahwa yang ia lakukan adalah bagian dari publisitas politik menjelang pencapresan," ujar Gun Gun Heryanto ketika dihubungi KBR68H, Jumat (14/03).
Menurut Gun Gun Heryanto, Joko Widodo juga mesti tetap fokus bekerja sebagai Gubernur Jakarta. Pasalnya, masyarakat melihat kinerja Jokowi di Jakarta sebagai penilaian.
Jokowi hari ini (14/3) mendapat perintah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati untuk menjadi calon presiden. Sejumlah jajak pendapat sebelumnya menyimpulkan Jokowi akan memenangi laga menuju kursi RI-1 tersebut.
Jokowi Mesti Kurangi Blusukan
Joko Widodo juga mesti tetap fokus bekerja sebagai Gubernur Jakarta. Pasalnya, masyarakat melihat kinerja Jokowi di Jakarta sebagai penilaian.

NASIONAL
Jumat, 14 Mar 2014 17:37 WIB


Pencapresan Jokowi, Jokowi calon presiden, jokowi kurangi blusukan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai