KBR68H, Jakarta - Partai Gerindra mengaku tak punya strategi khusus dengan majunya Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.
"Tidak ada skenario khusus. Kita jalan seperti rencana sejak awal.Kita perkuat struktural, memperkuat kampanye dan sosialisasi soal Gerindra itu sendiri," kata Wakil Sekjen DPP Gerindra, Haris Bobby Hoe.
Ia menambahkan Gerindra tak merasa terluka. Sebelmnya PDIP dan Gerindra sempat membuat kontrak politik yang menyebutkan PDIP mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014. Kontrak politik itu dibuat saat Gerindra dan PDIP berkoalisi di Pilpres 2009. Saat itu kedua partai mengusung Megawati-Prabowo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Kita tidak pegang seperti itu. Setiap parpol berhak mendukung siapa pun yang diinginkan," kata Haris.
Haris juga menegaskan kalau Prabowo akan terus melesat sebagai calon presiden. "Sudah harga mati Prabowo ini capres. Presiden atau tidak sama sekali."
(baca: Jokowi Nyapres, #JW4P Masuk Trending Topic)
Menurut Haris, Gerindra terus melakukan penguatan di daerah dan yakin bakal mencapai 20 persen presidential treshold.
"Saya kira wajar bagi parpol untuk kasih target yang ambisius. Target itu harus ambisius dan itu tidak masalah bagi kita," tambahnya.
Gerindra yakin jika partai akan berkampanye dengan elok, tanpa melakukan kampanye hitam atau black campaign. Ini, menurut Haris, bisa memperkuat diri sendiri untuk bersaing.