Bagikan:

Jelang Pemilu, Walikota Bekasi Minta Pembangunan Gereja Kranggan Dihentikan

KBR68H, Jakarta - Walikota Bekasi Rahmat Effendi meminta pembangunan Gereja Katolik St Stanislaus Kostka Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi dihentikan.

NASIONAL

Selasa, 25 Mar 2014 18:08 WIB

Jelang Pemilu, Walikota Bekasi Minta Pembangunan Gereja Kranggan Dihentikan

gereja kranggan, bekasi, toleransi

KBR68H, Jakarta - Walikota Bekasi Rahmat Effendi meminta pembangunan Gereja Katolik St Stanislaus Kostka Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi dihentikan. Ini berdasarkan kesepatan antara jemaat gereja, kepolisian dan Forum Kerukunan Umat Beragama(FKUB) setempat.

Ketua pembangunan Gereja St. Stanislaus Kostka Kranggan, Binar Sunu menjelaskan permintaan penghentian itu untuk mencegah aksi anarkis kelompok intoleran yang memprotes pembangunan gereja itu. Keputusan itu diambil, Senin (24/3) kemarin dalam pertemuan antara Pemkot Bekasi dengan jemaat.

"Jadi untuk sementara, ada permintaan dari Walikota agar gereja dihentikan pembangunannya. Karena ini kan kondisi pemilu. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Binar saat berbincang dengan KBR68H, Selasa (25/3).

Binar menjelaskan penghentian pembangunan ini dilakukan sampai ada keputusan tetap dari Pengadilan Tinggi Bandung. Sebab Pengurus gereja mengajukan banding atas keputusan Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) Bandung yang mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja.

Namun dalam putusan itu hakim tetap mengizinkan gereja tetap dibangun. Sebab sampai saat ini proses pembangunan gereja sudah mecapai 30 persen.

"Dihentikan sampai putusan Pengadilan Tinggi final," kata Binar.

Sebelumnya kelompok intoleran FUI dan FPI menolak pembangunan gereja Kranggan. Mereka beralasan masyarakat sekitar gereka tidak setuju gereja dibangun. Pihak gereja dituding memalsukan tandatangan warga dalam persetujuan pembangunan gereja itu. Maka itu ormas itu menggugatnya ke PTUN Bandung.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending