Ini Waktu yang Tepat Anda Mengaku Sebagai Lesbian

KBR68H, Jakarta - Perempuan mengaku sebagai lesbian, masih menjadi hal yang menakutkan. Sebab khusus di lingkungan sosial Indonesia, kelompok lesbian belum diterima dengan tangan terbuka. Namun ada cara dan waktu khusus untuk mengaku sebagai lesbian.

Hal itu dikatakan Aktivis Lesbian Bisexual Transgender (LBT) dari Ardanary Institute, Ershanne Inchristyan, di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin (17/3). Kata dia tahap pertama yang harus dilakukan jika ingin terbuka atau comming out tentang orientasi seksual adalah bisa menerima diri sendiri.

"Setidaknya kamu harus selesai diri sendiri dulu, mencintai diri sendiri jadi lu nggak berdosa. Terima kalau lu LBT," kata Ershanne yang juga lesbian.

Ershanne melanjutkan waktu yang tepat ketika ingin mengaku sebagai lesbian, si perempuan harus selesaikan pendidikan terlebih dahulu. Kata dia ini cara jitu agar keluarga atau pun orang tua bisa menerima pengakuan itu.

"Karena beberapa pengalaman LBT, ketika dia comming out kondisi dia masih sekolah. Ada banyak keluarga yang menghentikan pendidikannya, sehingga dampaknya LBT tidak kritis, pendidikan rendah, pengangguran. Sebenarnya dengan selesai pendidikan dulu, itu strategi aja, agar kamu mandiri, kamu siap, silakkan," jelas dia.

"Biasanya ortu kalau anaknya sudah mandiri, bisa menata hidupnya sendiri. Mereka tidak akan campur tangan lagi. Mereka lebih percaya. Itu sudah cukup," tambahnya.

Tahap pengakuan jati diri sebagai lesbian selanjutnya adalah bicara langsung ke orangtua. Ini sulit, namun mau tak mau jika ingin jujur, harus dilakukan.

"Kalau dia sudah mantab, dia sama keluarga inti. Terus akhirnya ngomong. Intinya ke keluarga inti dulu. Kalau nggak ke keluarga, ke kakak dulu. Jadi dia berusaha mendekati orang yang pro ke dia. Jadi misal ibu dulu, yah ibu dulu. Kalau ke Kakak yah ke kakak," terang Ershanne.

Sebagai aktivis lesbian, Ershanne tahu pasti jika LBT belum bisa diterima di kondisi sosial Indonesia. Sebab kebayakan masyarakat Indonesia masih memandang lesbian atau kaum homoseksual adalah sosok tidak normal. Namun menurut Ershanne percaya, berterus terang tentang jati diri bisa mengubah pikiran itu.

"Masyarakat hidup dalam kondisi ini yang benar dan ini yang salah. Kita paham kondis itu, cuma kan akhirnya kita berupaya, lu nggak akan maju kalau terus berpikiran seperti itu. Lu harus berpikir keluar dari kotak itu," tegasnya.