Diperiksa KPK, Menteri Azwar: Saya Urus Tsunami

KBR8H, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar mengaku dicecar penyidik KPK seputar jabatannya saat menjabat sebagai Plt Gubernur Aceh pada tahun 2005.

Dia diduga mengetahui kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dermaga Sabang. Ia berkilah bahwa ketika itu, dirinya sibuk mengurusi dampak bencana tsunami Aceh. Sehingga tidak sempat mengurusi proyek bernilai ratusan miliar itu.

"Ya biasa lah tak tahu mau ke mana arahnya tapi saya gak fokus karena saya fokus ke tsunami,” tegas  Azwar Abubakar.

Dalam kasus ini KPK telah menetapkan dua tersangka. Mereka diduga telah melakukan tindak pidana korupsi yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 249 miliar. Kedua tersangka itu adalah Kepala PT Nindya Karya Cabang Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam merangkap kuasa Nindya Sejati Joint Operation, Heru Sulaksono dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang pada BPKS Sabang, Ramadhan Ismy.

Soal Ramadhan Ismy, Azwar  enggan menjelaskan hubungannya dengan salah satu tersangka ini.

“Bapak kenal Ramadhan Ismy?” tanya wartawan.

“Kenal dia anak ITB,” jawab Azwar.

“Pernah berkomunikasi terkait masalah ini?”

“Tidak ada”

“Tapi kan bapak sebagai ketua dewan dan gubernur bapak memimpin rapat?” kembali tanya wartawan di Gedung KPK.

“Saya urus tsunami," pungkas Azwar

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar mengaku tidak terlibat sama sekali dalam proyek tersebut. Padahal sebagai Plt Gubernur yang mempunyai kewenangan, Azwar saat itu juga menjadi Ketua Dewan Kawasan Sabang.

Hari ini Menteri Pemberdayaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar diperiksa KPK untuk kedua kalinya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dermaga bongkar pada kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, Naggroe Aceh Darussalam tahun 2006-2010.

Azwar Abubakar dipanggil lantaran dianggap mengetahui perihal proyek tersebut, karena pada saat itu ia menjabat sebagai Ketua Dewan Kawasan Sabang

Editor: Anto Sidharta