KBR68H, Jakarta - Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) mendesak Presiden SBY menemui Raja Arab Saudi untuk membebaskan Satinah.
Satinah adalah pekerja migran asal Semarang yang akan dihukum mati pada 12 April di Arab Saudi.
Ketua ATKI Iweng Karsiwen mendesak pemerintah membayar uang pembebasan Satinah, yang masih kurang Rp9 milyar lagi.
"Tenggat waktunya (uang ganti rugi Satinah) kan 3 April. Seharusnya sebelum April ini presiden sudah bergerak. Jangan saat mepet, nanti alasannya mereka sudah mencoba tapi sudah mepet. Sampai hari ini pun kami belum mendengar komentar presiden," kata Iweng saat dihubungi KBR68H, Minggu (23/3) sore.
Ketua ATKI Iweng Karsiwen menambahkan, para buruh migran akan menggelar aksi damai di Jakarta bila Presiden SBY masih tetap diam. Selain itu, Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia juga mendesak pemerintah memperhatikan nasib 39 pekerja migran lain, yang juga menunggu hukuman mati di Arab Saudi.
Satinah TKI asal Semarang, Jawa Tengah, diputuskan bersalah membunuh majikannya pada 2010 silam. Tuntutan ini akan dicabut bila ada uang pengganti sebesar Rp21 milyar.
Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan dana Rp12 milyar, sehingga saat ini masih kurang Rp9 milyar.
Editor: Agus Luqman
Buruh Migran: Belum Ada Komentar SBY Soal Satinah
KBR68H, Jakarta - Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) mendesak presiden SBY bertemu Raja Arab Saudi untuk membebaskan Satinah. Satinah adalah pekerja migran asal Semarang yang akan dihukum mati pada 12 April di Arab Saudi.

NASIONAL
Minggu, 23 Mar 2014 19:10 WIB


Satinah, buruh migran, TKI, SBY
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai