Bagikan:

BPJS Watch Nilai Sosilaisi Manfaat BPJS Tak Maksimal

KBR68H, Jakarta - Lembaga pengawas program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau BPJS Watch menilai sosialisasi program BPJS belum maksimal.

NASIONAL

Rabu, 05 Mar 2014 13:24 WIB

BPJS Watch Nilai Sosilaisi Manfaat BPJS Tak Maksimal

bpjs, sosialisasi bpjs, penolakan bpjs, pasien bpjs, rumah sakit

KBR68H, Jakarta - Lembaga pengawas program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau BPJS Watch menilai sosialisasi program BPJS belum maksimal.

Sosialisasi tidak maksimal terbukti dengan belum maunya 71 rumah sakit di Jakarta bekerja sama dalam program tersebut. Ketua BPJS Watch Indra Munaswir mengatakan, selain sosialisasi, pembayaran klaim BPJS yang kerap terlambat juga menjadi faktor lain. Ia meminta Pemprov Jakarta untuk meningkatkan sosialisasi dan memperjelas hak dan kewajiban rumah sakit dalam program BPJS.

"Sepertinya perlu lebih diefektifkan lagi. Lebih diperjelas lagi apa yang menjadi hak-hak mereka, apa yang menjadi kewajiban mereka. Dari sisi yang lain, BPJS Watch juga terus meminta pemerintah segera memperbaiki yang dinamakan INA CBGs itu, sehingga tarif biaya pelayanannya tidak terlalu rendah. Itu yang kami terus suarakan, agar segera dilakukan perbaikan. Tapi, yang kami dengar sekarang ini di Kementerian Kesehatan masih diproses itu," terang Indra di Sarapan Pagi KBR68H, Rabu (05/03).

Sebelumnya, 71 rumah sakit di Jakarta belum mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh PT Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jumlah itu hampir separuh jumlah rumah sakit yang ada di Jakarta.

Ke 71 rumah sakit itu beralasan tidak cocok dengan sistem pembayaran Indonesian Case Based Groups (INA CBGs). Meski begitu, Pemprov Jakarta mengklaim, ketidakikutsertaan 71 rumah sakit itu tidak mempengaruhi pelayanan kesehatan di Jakarta.

Editor: Rony Rahmatha

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending