KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan penyelenggaraan pemilu di Malaysia rawan kecurangan. Sebab jumlah pemilih di negara itu lebih banyak dibanding negara lain, yakni separuh pemilih di luar negeri. Anggota Bawaslu, Daniel Zuchron menilai, pemungutan suara melalui dropbox dan kotak pemungutan surat suara yang dikirim melalui pos rawan dimanipulasi. Apalagi, Bawaslu tak bisa memantau secara langsung pemungutan suara dan pengiriman surat suara tersebut.
“Drop Box itu kan dikirim, ada satu dikirim ke majikan atau di tempat-tempat tertentu di mana pemilih kita berkumpul, kemudian tinggal diambil. Nah kalau melalui pos berapa alamat yang dituju. Kita tidak bisa memastikan. Sebenarnya kan harus ada CCTV. Kalau tidak ya kita tidak tahu apakah sudah dicoblos dan siapa yang mencoblos, bagaimana mencoblosnya,“ jelas Daniel Zuchron.
Pelaksanaan pemilu di luar negeri berlangsung 30 Maret hingga 6 April mendatang. Pelaksanaan ini lebih dulu ketimbang pemilu yang akan dilaksanakan dalam negeri 9 April nanti. Ada sekira dua juta pemilih yang ada di luar negeri yang akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu tahun ini.
Editor: Damar Fery Ardiyan
Bawaslu: Pemilu di Malaysia Rawan Kecurangan
KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan penyelenggaraan pemilu di Malaysia rawan kecurangan.

NASIONAL
Sabtu, 29 Mar 2014 11:23 WIB


Bawaslu: Pemilu di Malaysia Rawan Kecurangan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai