Bagikan:

Aktivis Antikorupsi Galang Dana Kampanye Jokowi

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) bakal mempercepat proses pengumpulan dana dari publik dengan majunya Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP.

NASIONAL

Jumat, 14 Mar 2014 21:01 WIB

Author

Nur Azizah

Aktivis Antikorupsi Galang Dana Kampanye Jokowi

Aktivis Antikorupsi, Dana Kampanye, Jokowi, Kompak

KBR68H, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) bakal mempercepat proses pengumpulan dana dari publik dengan majunya Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP.

Aktivis Kompak, Fadjroel Rahman mengatakan, pengumpulan dana ini sebagai bentuk dukungan dari masyarakat. Untuk itu, Kompak akan segera berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memastikan dasar hukum pengumpulan dana tersebut. Besaran dana yang dikumpulkan mulai dari Rp10 ribu.

"Ada dua hal yang harus dikerjakan. Yaitu pertama berkumpul teman-teman ini untuk bagaimana kelanjutan dari saweran untuk Jokowi ini. Yang kedua harus memastikan kepada pihak yang bersangkutan, yaitu Jokowi, apakah ini nama dia bisa dipergunakan dan apakah bersedia menerima dana itu apabila sudah berkumpul. Kemudian yang ketiga kalau sudah dananya terkumpul kami tentu harus minta penjelasan ke KPU dan Bawaslu apakah ini bisa diserahkan kepada pihak yang bersangkutan," ungkap Fadjroel yang dihubungi KBR68H, Jumat (14/3).

Aktivis Kompak, Fadjroel Rahman menambahkan, kegiatan ini menunjukkan  partisipasi masyarakat dalam mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden 2014. Nantinya dana yang terkumpul hanya diperbolehkan untuk kegiatan  kampanye yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti bakti sosial atau pengobatan murah untuk warga. Kompak mensyaratkan dana tersebut tidak boleh digunakan untuk mencetak spanduk atau baliho.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending