KBR68H, Jakarta - Komisi Pertahanan DPR minta Kapolda Kalimantan Timur menurunkan tim independen untuk menyelidiki ihwal penganiayaan wartawati di Desa Rantau Panjang Kabupaten Paser. Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Agus Gumiwang mengatakan tim independen tersebut nantinya dapat membandingkan hasil penyelidikan di lokasi dengan pemaparan yang disampaikan oleh Polres setempat. Kasus ini terjadi saat wartawati TV lokal Kalimantan Timur, Normila Sari Wahyuni dianiaya hingga keguguran saat meliput sengketa lahan.
"Ada apa yang terjadi disana sehingga seorang wanita dipukuli, saya mohon dengan hormat Kapolda harus bertanggungjawab atas hal ini, dan terbuka kepada rakyat siapa, apakah benar aparat yang memukuli dan kedua orang-orang yang tidak dikenal. jangan ada ditutupi-ditutupi lagi penganiyayaan kepada mereka yang bertugas dilapangan. Itu menurut saya kejahatan yang terstruktural," katanya.
Sebelumnya, sekelompok orang dan oknum kepala desa di Desa Rantau Panjang Kabupaten Paser Kalimantan Timur menganiaya Normila Sari, wartawan yang meliput sengketa lahan di sana. Akibat dianiaya, Normila terluka hingga janin yang dikandung keguguran.
Wartawati Dianiaya, Polisi Didesak Bentuk Tim Independen
Komisi Pertahanan DPR minta Kapolda Kalimantan Timur menurunkan tim independen untuk menyelidiki ihwal penganiayaan wartawati di Desa Rantau Panjang Kabupaten Paser.

NASIONAL
Selasa, 05 Mar 2013 10:17 WIB


Wartawati
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai