KBR68H, Jakarta - Upah buruh tani dan bangunan pada Februari meningkat secara nominal dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi menurun secara rill.
Kepala BPS Suryamin mengatakan penurunan itu terjadi karena nilai inflasi atau kenaikan biaya hidup yang harus dikeluarkan lebih tinggi dari kenaikan upah buruh. Dia merinci untuk upah buruh tani nasional rata-rata naik secara nominal 0,20% di kisaran Rp 40.000 lebih. Namun, upah yang diterima secara nyata turun menjadi di kisaran Rp 28.000 lebih.
"Buruh tani juga kan pekerjaannya tidak kontinyu jadi ini pemerintah daerah harus menciptakan lapangan kerja baru untuk para buruh tani karena buruh tani itu setelah masa menanam selesai mereka tidak punya penghasilan. Padahal masa tanamnya pendek," ujar Suryamin saat jumpa pers di kantornya.
Demikian Kepala BPS Suryamin. Selain buruh tani, upah buruh industri juga secara riil turun 0,75 persen. Hal karena penerapan Upah Minimum Provinsi (UMP) belum efektif terlaksana. BPS mencatat secara nominal, upah buruh tani naik sebesar dari Rp 1,5 juta pada triwulan kedua 2012 menjadi Rp 1,6 juta pada triwulan ke 3 tahun lalu. Hal berbeda terjadi pada buruh bangunan. Pendapatan mereka naik hingga 1,35 persen dari kisaran Rp 71 ribu menjadi sekitar Rp 73 ribu. Secara riil juga upah buruh bangunan naik hampir sebesar 0,7 persen.
Tingginya Inflasi Desa Hambat kenaikan Upah Buruh Tani
Upah buruh tani dan bangunan pada Februari meningkat secara nominal dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi menurun secara rill.

NASIONAL
Jumat, 01 Mar 2013 20:58 WIB


Upah Buruh Tani
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai