KBR68H, Jakarta - Pemerintah akan mengevaluasi kembali kebijakan impor bawang putih. Namun pemerintah tidak akan menghentikan impor bawang putih. Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan bawang putih di dalam negeri. Karena itu, penghentian impor justru akan menaikkan harga bawang di pasaran. Hatta menambahkan, saat ini yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga keseimbangan angka permintaan dan suplai bawang putih yang ada di dalam negeri.
“Saya sudah minta dicek kembali supply and demand, contoh yang paling simple, misalkan kalau kita menutup kran impornya bawang putih, pertanyaannya saya berapa besar kita mampu mensuplai pasar kita, hanya 5 persen. Petani kita bukan bawang putih, tapi bawang merah. Nah kalau itu disumbat, harganya naik, masak bawang putih saja sampai 0,12 persen dari 0,75, kan terlalu besar itu. Akibatnya, bawang putih mempengaruhi daya beli masyarakat secara keseluruhan. Ini salah satu kebijakan yang harus dicek, dilihat betul,” jelas Hatta di kantor Menko Perekonomian.
Harga bawang putih di pasaran mengalami kenaikan cukup tinggi, dari semula Rp 12 ribu perkilo menjadi Rp 30 ribu perkilo. Kenaikan harga ini dinilai semakin memberatkan masyarakat dan kalangan pengusaha.
Soal Kebutuhan Bawang Putih, Indonesia Masih Bergantung Impor
Pemerintah akan mengevaluasi kembali kebijakan impor bawang putih. Namun pemerintah tidak akan menghentikan impor bawang putih.

NASIONAL
Selasa, 05 Mar 2013 16:15 WIB


bawang putih, impor
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai