KBR68H, Jakarta - Ongkos sensus petani yang disiapkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar hampir Rp 1,59 triliun dinilai sebagai pemborosan. Direktur Riset Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran FITRA, Yenny Sucipto mengatakan, dana sebesar itu terbilang mahal jika diperuntukan untuk sebuah sensus. Selain pemborosan,dana tersebut juga rawan diselewengkan.
"Apakah sensus itu dari angka yang dikeluarkan oleh pemerintah itu bisa mengatasi problem-problem pemerintahan ini? Apakah sensus itu hanya melihat angka petani itu berapa sih jumlahnya? Kalau hanya seperti itu, dana itu berlebihan sekali. Mereka seharusnya berpikir mengeluarkan uang segitu banyak kira-kria menghasilkan atau memberikan manfaat tidak bagi kesejahteraan petani?," katanya saat dihubungi KBR68H.
Penggelontoran dana sensus bertujuan untuk memutakhirkan data pertanian di Indonesia agar lengkap dan akurat. Hasil sensus ini akan menggambarkan struktur dan kondisi sektor pertanian di dalam negeri.
Sensus Petani Senilai Rp 1,59 Triliun Dinilai Mubazir
Ongkos sensus petani yang disiapkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar hampir Rp 1,59 triliun dinilai sebagai pemborosan. Direktur Riset Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran FITRA, Yenny Sucipto mengatakan, dana sebesar itu terbilang mahal jika di

NASIONAL
Jumat, 08 Mar 2013 19:25 WIB

sensus. petani
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai