KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia (APBI) menyatakan proses pembebasan 293 kontainer bawang putih impor di Tanjung Priuk rumit dan berbelit. Itu sebab ribuan ton bawang putih tak kunjung disalurkan ke pasar-pasar.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia (APBI) Piko Gatot Setiadi mengatakan Bea dan Cukai Kementerian Keuangan masih menahan 8 ribu ton lebih bawang putih.
"Bawang sampai saat ini jam belum keluar. (Paraturan terbit tanggal 20 untuk Mentan-nya, dan Mendag 21, sampai saat ini belum keluar?) Hanya sebagaian yang sudah keluar, mayoritas belum keluar. Karena harus ada pembukaan blokir. Jadi sangat menyulitkan," kata Piko saat rapat dengar pendapat di Komisi Pertanian DPR, Senin (25/3).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia (APBI) Piko Gatot Setiadi meminta Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mempermudah izin pelepasan bawang putih dari pelabuhan ke pasaran. Pengusaha menjamin harga bawang putih akan stabil jika komoditi itu segera sampai ke pasar-pasar.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mengeluarkan peraturan tentang Pemberian dispensasi dalam penyelesaian importasi bawang putih 20 Maret kemarin. Permen ini memerintahkan 8 ribu ton bawang impor yang berbulan-bulan tertahan agar di lepas ke pasar.
Ratusan Kontainer Bawang Putih di Tanjung Perak Belum Keluar
Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia (APBI) menyatakan proses pembebasan 293 kontainer bawang putih impor di Tanjung Priuk rumit dan berbelit. Itu sebab ribuan ton bawang putih tak kunjung disalurkan ke pasar-pasar.

NASIONAL
Senin, 25 Mar 2013 20:18 WIB


impor, harga, bawang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai