Bagikan:

Rachland Nashidik: Demokrat Terancam Karam Meski Berganti Nakhoda

Kongres Luar Biasa Partai Demokrat akan digelar besok di Bali. Kongres ini akan memutuskan siapa yang akan memimpin Demokrat pasca mundurnya Anas Urbaningrum yang terjerat kasus korupsi Hambalang. Namun, muncul kekhawatiran dari kader Demokrat, pasca KLB,

NASIONAL

Jumat, 29 Mar 2013 10:40 WIB

Rachland Nashidik: Demokrat Terancam Karam Meski Berganti Nakhoda

KLB Demokrat

 KBR68H, Jakarta- Kongres Luar Biasa Partai Demokrat akan digelar besok di Bali. Kongres ini akan memutuskan siapa yang akan memimpin Demokrat pasca mundurnya Anas Urbaningrum yang terjerat kasus korupsi Hambalang. Namun, muncul kekhawatiran dari kader Demokrat, pasca KLB, angka elektablitas partai tetap anjlok.

“Ikhwal yang paling tidak diinginkan oleh semua kader Partai Demokrat adalah, usai KLB di Bali, kapal ini tetap karam kendati nakhodanya sudah diganti,” ujar  Sekretaris Departemen HAM Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Rachland Nashidik, dalam rilis yang diterima PortalKBR, Jumat(29/03).

Menurut Rachland, Partai Demokrat harus memperhatikan 4 hal, jika ingin meraih kembali kepercayaan pemilih.

Pertama, Partai Demokrat dinilai publik antidemokrasi, karena semua posisi ketua di dalam partai dijabat oleh seorang patron yang sama. Sedangkan Partai Komunis Cina saja membagi kekuasaannya pada kader-kader yg berbeda.  

Kedua, Partai dinilai tidak peduli etika dan persepsi publik karena etalase politiknya tidak berubah: Tetap diisi oleh figur-figur yg dinilai publik tidak baik. Entah karena sedang memiliki masalah dengan hukum atau personalitas politiknya yang terlanjur dinilai buruk.

Ketiga, Partai dinilai tidak serius bebenah diri karena "Ketua Harian" dipegang oleh figur yang tidak bisa bekerja penuh waktu. Padahal, di sisi lain, kesibukan Ketua Umum justru adalah alasan bagi dibuatnya posisi baru tersebut.

Keempat, Partai disimpulkan oleh publik sebagai tidak lebih sebuah partai yang melayani kepentingan keluarga.    

"Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Bali mungkin tidak bisa ditutup dengan keputusan-keputusan terbaik. Namun, apapun masalahnya, keputusan-keputusan terburuk harus dihindari, dan persis untuk itu, keputusan terbaik SBY bagi Partai Demokrat ditunggu semua orang,"tegas Rachland.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending