KBR68H, Jakarta - Pelaksanaan Program Millenium Development Goals (MDGs) dianggap belum menyentuh sektor buruh migran. Retno Dewi, perwakilan dari Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia menilai selama ini kesejahteraan buruh migran diabaikan oleh Pemerintah. Menurutnya, program MDGs yang diklaim berhasil oleh pemerintah sangat timpang jauh dari kenyataan.
“Mayoritas perempuan di pedesaan menjadi saasaran target rekruitmen dari ekspor tenaga kerja ke luar negeri, yang ini artinya ada ketimpangan. Kita bisa melihat ketika misalnya di dalam MDGs itu sendiri ada satu tujuan bagaimana meningkatkan pendidikan kaum perempuan. Tapi kemudian kita lihat dari angka mayoritas perempuan pedesaan yang bekerja ke luar negeri atau yang menjadi sasaran rekruitmen untuk menjadi tenaga kerja mayoritas mereka berpendidikan SD dan SMP,” katanya.
Retno menambahkan ada sekitar 800 ribu pekerja perempuan yang setiap tahunnya dikirim ke luar negeri. Sementara pada tahun 2015 program MDGs akan berakhir.
Saat ini pemerintah sedang mempersiapkan konsep pembangunan baru untuk menggantikan program tersebut. MDGs terdiri dari delapan target untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Target itu adalah; (1) Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Ekstrim, (2) Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua, (3) Meningkatkan kesejahteraan ibu, (4) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, (5) Menurunkan angka kematian anak, (6) Memerangi HIV dan AIDs, malaria dan penyakit lainnya, (7) Memastikan kelestarian lingkungan, dan (8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Program MDGs Belum Sentuh Buruh Migran
Pelaksanaan Program Millenium Development Goals (MDGs) dianggap belum menyentuh sektor buruh migran.

NASIONAL
Jumat, 15 Mar 2013 22:15 WIB

buruh
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai