KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan kepada seluruh bawahannya untuk memberantas praktik kartel dan mafia yang mempermainkan harga tata niaga komoditas pangan. Presiden Yudhoyono mengakui kalau kartel dan spekulan telah tumbuh subur di Indonesia selama puluhan tahun.
Para pelaku kartel jelas SBY, sejak lama memainkan harga komoditas pangan. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi kesulitan. Untuk itu para menteri diminta memperbaiki tata niaga impor yang ada selama ini.
"Sering ada distorsi, penyimpangan, ada pihak-pihak yang menyiasati tata niaga itu untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya, inilah yang sering terjadi. Oleh karena kita dengan tujuan yang baik akan menertiblkan segalanya ini. Yang penting rakyat dapat manfaat yang sebaik-baiknya. Akan menjadi tidak adil, manakala perdagangan mengalami distorsi, yang mengalami keuntang yang besar hanya pihak-pihak tertentu sementara masyarakat luas menderita," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (13/3).
Presiden Yudhyono juga meminta Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk menambah suplai komoditas pangan jika terjadi kelangkaan di pasaran. Komoditas itu terutama daging sapi dan produk hortikultura.
Namun begitu, presiden minta para menteri mengupayakan pengadaan pangan dari dalam negeri sebelum memutuskan untuk mengimpornya dari luar negeri.
Presiden: Berantas Mafia Produk Pangan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan kepada seluruh bawahannya untuk memberantas praktik kartel dan mafia yang mempermainkan harga tata niaga komoditas pangan.

NASIONAL
Rabu, 13 Mar 2013 18:13 WIB


kartel pangan, SBY
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai