KBR68H, Jakarta – Markas Besar Kepolisian menuding penyebaran video kekerasan Densus 88 sebagai kampanye pembubaran pasukan anti-teror itu. Kepala Badan Penyelidik Kepolisian Sutarman mengatakan, kelompok teroris takut terhadap Densus 88. Sebab, satuan ini dapat melacak dan menangkap pelaku teror sebelum melakukan aksi.
"Sekarang ini ada orang-orang tertentu, khususnya teroris yang ingin Densus 88 dibubarkan. Kalau kita tidak peduli pada teroris, kita bisa membayangkan suatu saat di Indonesia meledak bom. Dulu kita tangkap setelah meledak, tapi kita dihujat, itu intelijen kecolongan,"jelasnya.
Di akhir bulan lalu, sejumlah pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Pengurus Pusat Muhammadiyah, dan ormas Islam melaporkan rekaman video kekerasan polisi yang diduga Densus 88 ke Badan Penyelidik Mabes Polri. Dalam rekaman tersebut, sejumlah anggota polisi melakukan terekam melakukan kekerasan terhadap orang yang mereka tangkap. Sejak saat itu ramai desakan agar Polri membubarkan detasemen khusus antiteror.
Polisi: Motif Penyebar Video Kekerasan untuk Bubarkan Densus 88
Markas Besar Kepolisian menuding penyebaran video kekerasan Densus 88 sebagai kampanye pembubaran pasukan anti-teror itu.

NASIONAL
Rabu, 06 Mar 2013 16:13 WIB


densus 88, video kekerasan, teroris
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai