KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengaku belum menerima pemberitahuan akan adanya unjuk rasa yang menuntut penurunan presiden Senin pekan depan. Tapi aksi tetap berlangsung, Kepolisian akan berusaha mengantisipasi aksi itu dengan penjagaan ketat. Karena itu Juru Bicara Mabes Polri, Boy Rafli Amar meminta para demonstran tertib ketika berunjukrasa.
"Ya kita berharap siapapun yang berunjuk rasa, kapapun, tetap ahrus menyampaikan rencana kepada pihak kepolisian, paling tidak 3 kali 24 jam sebelumnya, dan kewajiban kepolisian untuk memberikan keamanan, agar unjuk rasa tidak melanggar hukum dan tidak merugikan orang lain. (Sudah ada ijin?) Tidak perlu ijin, pemberitahuan saja." kata Boy di acara JCC 20/03.
Sebelumnya, isu kudeta dalam unjuk rasa muncul, pasca pertemuan tujuh purnawirawan dengan presiden SBY di kantor Presiden.Sementara, Badan Intelegen Negara (BIN) sendiri menepis adanya isu kudeta bersenjata untuk presiden. Sebelumnya , Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan akan ada aksi unjuk rasa di Jakarta pada 25 Maret mendatang. Aksi unjuk rasa itu, kata Marciano, akan menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun dari jabatannya.
Polisi: Belum Ada Info Unjuk Rasa Turunkan Presiden
Kepolisian Indonesia mengaku belum menerima pemberitahuan akan adanya unjuk rasa yang menuntut penurunan presiden Senin pekan depan.

NASIONAL
Rabu, 20 Mar 2013 22:13 WIB

unjuk rasa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai