Bagikan:

PKPI Klaim Telah Jalin Koalisi dengan 13 Parpol

KBR68H, Jakarta - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengklaim telah menjalin koalisi dengan 13 partai politik yang tidak lolos ke Pemilu 2014.

NASIONAL

Selasa, 26 Mar 2013 07:37 WIB

PKPI Klaim Telah Jalin Koalisi dengan 13 Parpol

PKPI, koalisi, pemilu 2014

KBR68H, Jakarta - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengklaim telah menjalin koalisi dengan 13 partai politik yang tidak lolos ke Pemilu 2014. Partai-partai itu antara lain, Partai Damai Sejahtera, Partai Buruh, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) dan Partai Republik. Ketua PKPI, Sutiyoso mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali bertemu untuk menyusun strategi untuk Pemilu 2014.

“Ada partai lain yang tidak lolos yang mau bergabung sudah bergabung partai lain. Tetapi, saat ini masih ada 13 parpol yang belum lolos dan mereka sudah bertekad untuk menyatu dengan PKP Indonesia. Kita sudah beberapa hari bertemu untuk merumuskan format seperti apa yang tepat. Sudah ada tim kecil yang merumuskan itu. Dan insya Allah pada hari ini PKP Indonesia telah resmi sebagai peserta pemilu 2014 dengan nomor urut 15, pembicaraan ini akan semakin intens dan detail," ujar Sutiyoso usai ditetapkannya PKPI sebagai peserta pemilu 2014 di kantor KPU.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) sebagai peserta Pemilu 2014 dengan nomor urut 15. Penetapan ini dilakukan usai KPU menggelar rapat pleno.

Ketua KPU, Husni Kamil Manik mengatakan, penetapan tersebut sebagai tindak lanjut dari putusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN). Meski dinyatakan lolos, KPU tetap tidak memberikan dispensasi waktu kepada PKPI dalam mengumpulkan daftar caleg sementara (DCS). DCS tersebut tetap harus diserahkan 9 April mendatang.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending