KBR68H, Jakarta - Koalisi Perempuan Indonesia mencatat mayoritas perempuan di pedesaan masih memaklumi praktik korupsi. Sebab perempuan atau ibu-ibu di pedesaan tidak mendapat akses informasi soal korupsi. Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia Dian Kartikasari mengatakan perempuan di desa masih melakukan suap kepada aparatur pemerintah. Penyuapan itu masih dianggap wajar. Kata dia, mereka masih menggunakan tradisi lama, menyuap birokrat untuk mempermudah mendapatkan pelayanan.
"Yang kemudian bisa terkena praktek korupsi itu juga perempuan. Karena dia tidak paham, karena untuk kepantasan saja, sebagai tanda terimakasih. Hal-hal yang seperti itu karena mereka toleran karena tradisi di sebagian hidupnya. Misalnya ada pembagian tabung gas, itu kan gratis. Tapi ketika aparat yang panitia pembaginya yang menyuruh banyak Rp 25 ribu, ini lumayan, ini uang lelah mereka toh kompor dan gas ini harga mahal, kayak gitu-gitu lho," kata Dian kepada KBR68H di seminar Women Fight Corruption di Mandarin Hotel Jakarta, Senin (18/3).
Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia Dian Kartikasari menambahkan perempuan di pedesaan perlu mendapatkan akses informasi soal korupsi. Untuk memberikan hal itu, dia mengklaim telah mengirimkan tim untuk datang ke desa terpencil. Di sana tim itu akan memberikan pemahaman tentang dampak buruk korupsi. Desa-desa itu di antaranya di Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah.
Perempuan di Desa Mayoritas Mendukung Perilaku Korupsi
- Koalisi Perempuan Indonesia mencatat mayoritas perempuan di pedesaan masih memaklumi praktik korupsi.

NASIONAL
Senin, 18 Mar 2013 18:12 WIB


korupsi, perempuan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai