KBR68H – Jakarta – Pengamat mengusulkan agar pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk menyelidiki kasus penyerangan lembaga pemasyarakatan di Sleman, Yogyakarta. Pengamat militer Anak Agung Banyu Perwita mengatakan, tim independen harus melibatkan banyak pihak agar penyelidikan bisa berlangsung transparan.
"TNI harus terlibat, kepolisian harus terlibat dan masyarakat sipil dilibatkan. Sehingga kita memiliki investigasi yang objektif dan transparan. Tentunya dibutuhkan kemauan dari TNI/Polri maupun masyarakat sipil untuk membuktikan, siapa sebetulnya melakukan ini. Ketimbang seperti saat ini, orang akan berspekulasi segala macam. Masayaraakt dibikin bingung,"ujar Anak Agung saat berbincang dalam program Sarpag KBR68H.
Pengamat militer Anak Agung Banyu Perwita meyakini pelaku penyerangan merupakan orang-orang terlatih. Banyu Perwita menduga pelaku bisa berasal dari militer, kepolisian atau kelompok-kelompok bayaran. Sekelompok orang bersenjata api menyerbu Lembaga Pemasyarakatan Sleman Yogyakarta pada akhir pekan lalu. Penyerangan itu hanya berlangsung sekitar 15 menit. Pelaku memaksa masuk LP dan menembak mati empat orang tersangka pembunuhan seorang anggota Kopassus yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Pelaku menggunakan senjata serbu yang diduga jenis Kalashnikov AK47. Saat ini Kepolisian Yogyakarta sudah memeriksa lebih dari 40 orang untuk menyelidiki pelaku penyerangan.
Pengamat: Usut Penyerangan Lapas oleh Tim Investigasi Independen
Pengamat mengusulkan agar pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk menyelidiki kasus penyerangan lembaga pemasyarakatan di Sleman, Yogyakarta.

NASIONAL
Senin, 25 Mar 2013 10:33 WIB


kopassus, lapas sleman
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai