KBR68H, Jakarta - Keraguan pemerintah menaikkan harga elpiji 12 kilogram terkait pencitraan politik. Pengamat perminyakan Kurtubi mengatakan, kenaikan elpiji jelang pemilu 2014 akan memperburuk citra pemerintah. Namun jika kenaikan tidak dilakukan maka pemerintah seharusnya mengganti kerugian pertamina melalui APBN.
"Ya semua orang tahu 2013-2014 ini merupakan tahun politik, yang berkuasa tentu ingin memagang kekuasaan. Tentu perlu pencitraan yang bisa menjaga keprcayaan rakyat kepada mereka. Sehingga kebijakan-kebijakan itu mengarah kepada bagaimana menarik simpati rakyat dimana tidak lepas dari masalah energi."jelas Kurtubi saat dihubungi KBR68H.
Sebelumnya, PT. Pertamina berencana untuk menaikkan harga gas elpiji 12 KG dari harga Rp 70 ribu menjadi Rp 96 ribu. Selama ini pertamina mengaku rugi Rp 16 triliun karena menanggung biaya subsidi elpiji sejak 2006 - 2012.
Namun Wakil Menteri ESDM meminta Pertamina menghitung ulang potensi kerugian bisnis elpiji tersebut. Menurut Pemerintah, dengan perolehan laba yang besar dari bisnis hulu minyak dan gas bumi, Pertamina dapat melaksanakan subsidi silang untuk menutup kerugian.
Pengamat: Penaikan Harga Elpiji 12 Kg Ditunda untuk Pencitraan
KBR68H, Jakarta - Keraguan pemerintah menaikkan harga elpiji 12 kilogram terkait pencitraan politik.

NASIONAL
Sabtu, 09 Mar 2013 12:23 WIB

Pertamina, Elpiji, Harga
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai