Bagikan:

Pemred se-Indonesia Lawan Konglomerasi Media Massa

Para pemimpin redaksi media massa di Indonesia menyerukan perlawanan terhadap pengaruh konglomerat media dalam kebijakan isi pemberitaan.

NASIONAL

Jumat, 15 Mar 2013 11:26 WIB

Pemred se-Indonesia Lawan Konglomerasi Media Massa

parpol, pemilu, kampanye, media

KBR68H, Jakarta - Para pemimpin redaksi media massa di Indonesia menyerukan perlawanan terhadap pengaruh konglomerat media dalam kebijakan isi pemberitaan.

Ketua Forum Pemimpin Redaksi Wahyu Muryadi mengatakan saat ini banyak media dikontrol oleh pemilik modal. Atas dasar itu, sekitar 500 pemimpin redaksi media se-Indonesia akan berkumpul membicarakan independensi redaksi dan soal kepemilikan modal.

Di samping itu mereka juga mengkampanyekan anti kekerasan terhadap jurnalis, dan kebebasan dalam proses peliputan. Pertemuan para pemimpin redaksi akan berlangsung awal Juni mendatang di Nusa Dua, Bali.

"Jadi tidak boleh terjadi karena mempunyai modal dan bisa mengontrol media segelanya. Nah atas dasar itu nantinya kami akan berkumpul rencananya pada 6 sampai 7 Juni kami akan bikin pertemuan puncak pemimpin redaksi se-Indonesia. Di situ dibicarakan soal independensi pemimpin redaksi, kepemilikan. Seruan antu kriminalisasi terhadap pers, freedom of the press dan segala macam," kata Wahyu di Istana Negara Jakarta, Jumat (15/3).

Ketua Forum Pemimpin Redaksi Wahyu Muryadi menambahkan forum itu juga beranggotakan media yang berafiliasi dengan partai Nasdem dan Golkar, di antaranya Metro TV dan TV One.

Banyak pengamat dan masyarakat menilai pemberitaan media massa jelang pemilu 2014 sudah tidak sehat. Kebanyakan media sudah memihak salah satu partai. Stasiun televisi Metro TV cenderung memihak Partai Nasdem dan televisi TV One memihak Partai Golkar. Kebijakan redaksi media tersebut juga sudah dicampuri kepentingan pemilik modal.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending