Bagikan:

Pemimpin Pejabat Tinggi Tentang Demo Kudeta SBY

Para pejabat tinggi negara menyikapi serius isu aksi demo kudeta terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hari ini para pejabat tinggi bertemu dengan Presiden SBY membahas rencana aksi demo itu di Istana Negara.

NASIONAL

Jumat, 22 Mar 2013 19:29 WIB

Pemimpin Pejabat Tinggi Tentang Demo Kudeta SBY

Kudeta SBY

KBR68H, Jakarta - Para pejabat tinggi negara menyikapi serius isu aksi demo kudeta terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hari ini para pejabat tinggi bertemu dengan Presiden SBY membahas rencana aksi demo itu di Istana Negara.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan para pejabat tidak setuju dengan aksi unjuk rasa itu. Namun jelas Agung, presiden menyilakan para pendemo untuk berunjukrasa dan mengkritik kerja pemerintah.

"Tidak secara khusus dibahas. (Artinya dibahas?) Artinya pada umumnya, mereka menyatakan bahwa semua inginkan sesuai dengan konstitusi. Presiden sendiri tidak pernah terlebih dahulu mengemukakan tentang hal ini. (Ada arahan dari presiden untuk meredam isu ini?) Selama ini kan beliau senantiasa mengajak senantiasa terbuka, transparan dan aspirasi tidak perlu dikurangi," jelas Agung Laksono di Istana Negara Jakarta, Jumat (22/3).

Menteri Koordinantor Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Pejabat yang bertemu presiden diantaranya; Ketua MPR RI, Ketua DPR, Ketua Mahkamah Agung (MA), Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Ketua Komisi Yudisial (KY), dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Pertemuan tersebut membahas keamanan menjelang Pemilu 2014. Isu kudeta ini santer terdengar setelah Badan Intelejen Negara menyatakan kalau sejumlah aktivis berencana berunjuk rasa untuk menggulingkan SBY-Boediono pada 25 Maret mendatang. Mereka tergabung dalam Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).




Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending