KBR68H, Jakarta - Pemerintah optimistis kuota bahan bakar minyak bersubsidi tidak jebol hanya dengan mengandalkan kebijakan pembatasan bahan bakar tersebut. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan hal ini setelah Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan memprediksi kuota BBM bersubsidi akan jebol hingga 53 juta kiloliter. Sementara dalam APBN 2013, BBM subsidi dipatok 46 juta kiloliter. Agus mengatakan pemerintah akan mencegah lonjakan konsumsi dengan program pembatasan BBM bersubsidi.
"Pemerintah punya rencana untuk melakukan pengendalian BBM. Karena BBM itu memang akan bisa membebani fiskal dan kami masih optimis bahwa dengan pengendalian itu BBM tidak akan mencapai volume yang kita khawatirkan yaitu peningkatan sampai di atas 50 juta kiloliter," kata Agus di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (11/3).
Hingga kini pemerintah belum menerapkan pembatasan BBM bersubsidi secara menyeluruh. Untuk tahap awal, hanya mobil dinas pemerintah, BUMN dan usaha perkebunan dan pertambangan saja yang dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Pemberlakuan pembatasan itu dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia seperti di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Sementara konsumsi BBM tiap bulan terus meningkat. Dari sini pemerintah hanya punya dua pilihan yang bisa dijalankan, menaikkan harga BBM atau tegas membatasi penggunaan BBM bersubsidi.
Pemerintah Optimistis Kuota BBM Bersubsidi Tidak Jebol
Pemerintah optimistis kuota bahan bakar minyak bersubsidi tidak jebol hanya dengan mengandalkan kebijakan pembatasan bahan bakar tersebut.

NASIONAL
Senin, 11 Mar 2013 19:18 WIB


bbm bersubsidi, kuota
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai