KBR68H, Jakarta - Anggota Komisi Pertanian DPR, Anton Sihombing menilai Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya tidak layak menjadi pintu masuk produk impor holtikultura. Menurut politisi Partai Golkar ini, fasilitas di pelabuhan itu tidak lengkap. Selain itu, biaya pengiriman yang tinggi ke Jakarta dan Jawa Barat menyebabkan mahalnya produk holtikultura. Ia menyarankan agar pintu masuk produk impor holtikultura dipindah ke Tanjung Priok.
"Kenapa Pengusaha diharuskan punya gudang penyimpanan? Bagaimana nasib pengusaha kecil? dari 131 perusahaan, sekian persen dapat jatah yang lebih besar. ada yang hanya dapat 0,01 persen, ada yang sekian karena tergantung gudang. Ada saya tahu satu asosiasi yang selalu dapat jatah paling banyak." kata anton ketika Raker dengan Mentan, kemarin di Gedung DPR.
Sebelumnya Komisi Pertanuan DPR mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Pertanian. Anggota komisi mempertanyakan tingginya harga beberapa produk hortikultura akhir-akhir ini seperti cabai dan bawang merah.
Harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp 50.000 per kilogram sedangkan harga bawang merah melonjak menjadi Rp 47.000 per kilogram.
Pelabuhan Tanjung Perak Tidak Layak Jadi Pintu Masuk Impor Holtikultura
KBR68H, Jakarta - Anggota Komisi Pertanian DPR, Anton Sihombing menilai Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya tidak layak menjadi pintu masuk produk impor holtikultura.

NASIONAL
Rabu, 27 Mar 2013 07:29 WIB


tanjung perak, impor, holtikultura
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai