KBR68H, Jakarta – Pasca penyerangan Markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan aktivitas warga setempat terhenti. Sulistyo, warga setempat mengatakan toko-toko dan kantor di sana tutup. Mapolres Ogan juga masih dalam pengamanan oleh sejumlah anggota TNI dan Polri. Situasi kondusif.
“Sekarang sudah kondusif lah itu, di lokasi masih ada pemadam kebakaran, keamanan relatif kalau di kota sendiri di sekitar itu tidak ada penjagaan yang terlalu ketat biasa saja,” ujar Sulistyo saat dihubungi KBR68H.
Sementara itu, terulangnya konflik antara anggota TNI dan Polri, diduga akibat adanya kecemburuan sosial antara kedua aparat tersebut. Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq mengatakan kecemburuan sosial biasanya dialami oleh aparat TNI terhadap anggota kepolisian. Dia meminta kedua institusi tersebut mengevaluasi faktor lain penyebab terjadinya bentrok antara kedua aparat.
“Ketika konflik itu melibatkan bukan hanya per orang tetapi per kelompok oknum prajurit TNI dan Polri menurut saya ada akar masalah yang melandasinya, pertama kecemburuan sosial yang selama ini terjadi. Nah kedua ini tidak bisa dipisahkan dari konsep teritorial TNI terutama angkatan darat,” ujarnya.
Puluhan anggota TNI merusak kantor kepolisian di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan pagi tadi. Akibat bentrok ini, empat orang terluka dengan dua diantaranya luka parah. Salah satu korban yang terluka parah adalah Kapolsek Martapura akibat ditusuk sangkur prajurit TNI.
Pasca Penyerangan, Aktivitas Warga OKU Sempat Terhenti
Pasca penyerangan Markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan aktivitas warga setempat terhenti.

NASIONAL
Kamis, 07 Mar 2013 22:18 WIB

Ogan Komering Ulu
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai