Bagikan:

P3I : KPU Manipulasi Data Parpol

Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia (P3I) menuduh Komisi Permilihan umum memanipulasi data ketika melaksanakan verifikasi faktual partai peserta pemilu 2014. P3I menuduh KPU memanipulasi verifikasi terhadap empat partai politik, Golkar, PPP, PKS dan Ha

NASIONAL

Jumat, 22 Mar 2013 20:08 WIB

P3I : KPU Manipulasi Data Parpol

Data Parpol

KBR68H, Jakarta - Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia (P3I) menuduh Komisi Permilihan umum memanipulasi data ketika melaksanakan verifikasi faktual partai peserta pemilu 2014. P3I menuduh KPU memanipulasi verifikasi terhadap empat partai politik, Golkar, PPP, PKS dan Hanura.

Menurut Kuasa Hukum P3I Bachtiar, secara administrasi keempat parpol parlemen itu mestinya tak diloloskan sebagai peserta pemilu. Bachtiar mengaku memiliki sejumlah bukti kuat terkait kecurangan KPU. Bukti-bukti itu terlampir dalam laporan pengaduan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, DKPP.

“Telah dilakukan pelanggaran oleh KPU dengan melakukan verifikasi partai politik tahun 2014. KPU dengan selanjutnya secara masif telah memanipulasi data partai politik peserta pemilu. Dimana bentuk manipulasi telah meloloskan partai politik yang seharusnya partai politik tidak lolos administrasi. Seharusnya ada beberapa partai politik yang tidak lolos verifikasi terutama dari laporan administrasinya, yang merupakan landasan untuk verifikasi faktual. Diantaranya, partai Golkar, PPP, Partai Hanura, PKS,” ujar Bachtiar saat sidang DKPP di Gedung Bawaslu Jakarta.

Kuasa Hukum Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia (P3I), Bachtiar. Sebelumnya, DKPP menggelar sidang perdana dugaan pelanggaran kode etik ketua dan anggota KPU. Sidang itu mendengarkan pengaduan dari para pengadu. Para pengadu itu antara lain, lima partai politik gurem, Bawaslu, dan satu LSM Correct yang dipimpin oleh Refly Harun.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending