KBR68H, Jakarta - LSM Hak Asasi Manusia KontraS memprediksi kasus intoleransi menjelang Pemilihan Umum 2014 mendatang bakal meningkat. Pasalnya, aksi tersebut kerap digunakan sebagai alat konsolidasi politik lokal di berbagai daerah. Koordinator KontraS, Haris Azhar mengatakan hal itu dapat dilihat banyaknya kasus intoleransi sepanjang tahun ini. Haris mencatat, kasus intoleransi, diskriminasi dan kekerasan awal tahun ini sudah mencapai delapan kasus. Salah satunya adalah kriminalisasi yang dilakukan Kepolisian Bekasi, Jawa Barat terhadap Pimpinan Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia di Bekasi, Pendeta Palti Panjaitan.
"Ini bagian alat konsolidasi politik ditingkat lokal. Jadi besar kemungkinannya menuju 2014 ini intensitasnya meningkat. Dalam catatan KontraS, selama satu setengah bulan pertama tahun ini itu sudah ada 8 kasus. Mudah-mudahan salah. Tetapi kenyataannya, dalam pendataan kita sudah ada 8 kasus dari Januari hingga pertengahan Februari. Ini menunjukan intensitasnya meningkat pada fase awal tahun ini."kata Haris Azhar, kemarin di Jakarta.
Sebelumnya, beberapa tempat ibadah di Bekasi, Jawa Barat disegel pemerintah daerah setempat. Diantaranya adalah Masjid Ahmadiyah Al-Misbah di Pondok Gede dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Taman Sari, Setu pada 7 Maret lalu. Selain itu, Kepolisian Bekasi menetapkan pimpinan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia di Bekasi, Pendeta Palti Panjaitan sebagai tersangka. Palti dituduh memukul Abdul Aziz pada malam Natal tahun lalu.
Kontras: Kasus Intoleransi Jelang Pemilu 2014 Akan Meningkat
LSM Hak Asasi Manusia KontraS memprediksi kasus intoleransi menjelang Pemilihan Umum 2014 mendatang bakal meningkat.

NASIONAL
Selasa, 19 Mar 2013 07:21 WIB


kontras, intoleransi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai