Bagikan:

Keputusan Penaikan Harga Elpiji Bulan Ini

Pemerintah menyatakan harga elpiji 12 kilogram akan naik di bulan Maret ini. Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, meski saat ini keputusan soal itu masih dikaji oleh pemerintah, tapi Pertamina tetap menghendaki kenaikan di bulan ini

NASIONAL

Selasa, 05 Mar 2013 20:44 WIB

Keputusan Penaikan Harga Elpiji Bulan Ini

elpiji naik, pertamina

KBR68H, Jakarta - Pemerintah menyatakan harga elpiji 12 kilogram akan naik di bulan Maret ini. Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, meski saat ini keputusan soal itu masih dikaji oleh pemerintah, tapi Pertamina tetap menghendaki kenaikan di bulan ini

“Tidak ada yang berlarut-larut, apa yang berlarut-larut, pertamina sendiri kan juga mengharapkan kenaikan bulan ini. Tidak ada yang berlarut-larut. Jangan mendorong-dorong kok sepertinya senang menaikkan. Bukan, kan harus dikaji harganya segala macam. Iya, ya harus maret ini. Karena pertamina memang mintany maret,” ujar Hatta di kantor Menko Perekonomian.

Pertamina mengusulkan kepada Pemerintah untuk menaikkan harga elpiji ukuran 12 kg menjadi Rp 95 ribu pertabung atau naik 30 persen dari harga awal Rp 70 ribu. Pertamina berdalih kenaikan ini untuk mengurangi angka kerugian akibat produksi dan pendistribusian elpiji 3 kg dan 12 kg.

Sepanjang 2012 lalu Pertamina mengklaim, merugi hingga Rp 5 triliun. Namun, usulan kenaikan ini mendapat penolakan dari APINDO yang menyatakan kenaikan hingga 30 persen sangat tidak wajar dan memberatkan pengusaha.

Sementara itu, Pemerintah diminta mengkaji proses pengetatan distribusi elpiji 12 kilogram. Pengamat energi Marwan Batubara mengatakan, langkah ini dilakukan agar pemerintah tidak membebankan kesalahan distribusi elpiji dari hulu ke hilir kepada masyarakat. Tapi, Marwan juga menilai kenaikan elpiji 12 kilo perlu dilakukan, termasuk meningkatkan pengawasannya di lapangan.

"Ini sudah memang efisien belum gitu, jangan sampe nanti gara-gara tidak efisiennya proses di hulu serta dihilirnya pertamina lalu ongkos dari pemborosan atau ketidak efisienan itu di bebankan ke konsumen, nah itu maksud saya. Tapi kalau memang sudah dilakukan upaya-upaya yang optimal untuk menghasilkan elpiji itu baik yang memang dikilangkan sendiri atau di import ya apa boleh buat dari pada kita mensubsidi yang mampu,” kata Marwan.

Pengamat energi Marwan Batubara berharap, pemerintah dan Pertamina memperketat pengawasan terhadap penggunaan gas elpiji 3 kg. Pengawasan ini untuk mencegah perilaku masyarakat mampu dan industri beralih menggunakan elpiji 3 kg.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending